Kamis, 30 November 2017

Pergerakan Tanah di Cianjur Memarah, Banyak Rumah Yang Rusak

  Kamis, 30 November 2017
 
Pergerakan tanah. (Foto : Detik)
Cianjur Update. Bencana alam menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Intensitas hujan yang tinggi dan merata yang berlangsung Selasa kemarin menjadi pemicu terjadinya banjir, longsor dan pergerakan tanah.

"Tanah longsor, banjir dan pergerakan tanah. Ada belasan rumah terdampak dan dua korban terseret banjir satu ditemukan meninggal dan satu lagi masih dalam pencarian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Ahmad Rivai kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (29/11/2017).

Sejak awal November, ujar Ahmad, Cianjur berstatus Siaga Bencana. BPBD Cianjur berkoordinasi dengan pihak terkait serta potensi masyarakat untuk bersama mewaspadai bencana.

"Kita meminta warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. 1 x 24 jam petugas kami siaga apabila ada potensi bencana," ucap Ahmad.

Data diterima detikcom dari BPBD Cianjur lokasi kebencanaan tersebar di sejumlah kecamatan. Pergerakan tanah di Kampung Pasirmala, Desa Selagedang, Kecamatan Pagelaran, terdapat 4 rumah warga rusak. Tanah longsor di Kampung Cimariuk, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Sindangbarang, mengakibatkan 19 rumah berisi 27 Kepala Keluarga (KK) terancam.

Banjir di Kecamatan Agrabinta menerjang Desa Bojongkaso dan Mekarsari mengakibatkan rumah warga terendam. Dua warga hanyut atas nama Hobiah dan Endin, masih dalam proses pencarian.

Pergerakan tanah di Kecamatan Campaka Mulya, Desa Sukabungah mengakibatkan rumah warga bernama Saefullah mengalami rusak berat dan 7 rumah lainnya rusak ringan, dua hektare sawah rusak berat, empat hektare sawah terancam dan jalan ambles sepanjang tiga meter.

Tanah longsor di Jembatan Cekdam, yang berakibat kepada putusnya akses antara dua kecamatan di Desa Cimaskara, Kecamatan Cibinong- Desa Padasuka, Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Bandung.

"Kami intens melakukan komunikasi dengan aparat desa dan kecamatan. Langkah yang telah kita lakukan antara lain menempatkan petugas di lokasi bencana, hal ini mempermudah penyaluran logistik," tutur Ahmad.

Hingga hari ini, Ahmad menjelaskan banjir yang sempat menggenangi rumah warga sudah mulai surut. "Informasi terakhir beberapa perkampungan yang kemarin digenangi banjir sudah mulai surut," kata Ahmad. (Detik)