Berdasarkan rilis Indeks Risiko Bencana Indonesia oleh Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pada 2013 lalu hingga kini, Cianjur menduduki peringkat pertama kabupaten/kota yang rawan bencana di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman menuturkan, karakter kebencanaan di kawasan Cianjur terdiri dari pergerakan tanah, longsor, banjir, kekeringan dan puting beliung yang biasa terjadi ketika cuaca ekstrem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman menuturkan, karakter kebencanaan di kawasan Cianjur terdiri dari pergerakan tanah, longsor, banjir, kekeringan dan puting beliung yang biasa terjadi ketika cuaca ekstrem.
longsor hotel club bali cianjur. (Sumber : http://www.bintang.com) |
Ada 326 titik rawan yang tersebar di Kabupaten Cianjur. Namun, berdasarkan frekuensinya, pergerakan tanah dan longsor mendominasi bencana alam di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur.
Tahun 2016, tercatat 111 kasus bencana alam yang didominasi oleh musibah longsor sebanyak 62 kasus, dan bencana lainnya yakni pergerakan tanah.
Meski bencana alam sulit terprediksi, tindakan pencegahan perlu terus menerus menjadi bahan sosialisasi yang gencar disampaikan. Hingga sejauh ini, salah satu upaya untuk “berdamai” dengan kondisi rawan bencana adalah melakukan relokasi.
Masyarakat di kawasan Campaka dan Cibeber yang tertimpa musibah pergerakan tanah dan longsor menjadi lokasi yang harus direlokasi. Terdapat 100.000 jiwa lebih yang harus segera dipindahkan dari dua kecamatan tersebut. “Hanya saja, bukan hal mudah karena masyarakat memiliki mata pencaharian berupa pertanian di masing-masing lokasi,” jelasnya, dilansir PR, Kamis (29/12/2016).
Sumber :
KBK. 2016. Cianjur Peringkat Pertama Kabupaten Rawan Bencana Se-Indonesia. Diakses tanggal 30 Desember 2016. Link ; http://www.kbknews.id/2016/12/29/cianjur-peringkat-pertama-kabupaten-rawan-bencana-se-indonesia/